Rabu, 22 Juni 2011

Dialogue 1
VICKI: Hello, I’m Vicki.
HELEN: Hello, Vicki. My name’s
Helen.
VICKI: Pleased to meet
you.
HELEN: And you.
Dialogue 2
STUART: I’m Stuart.
JENNY: Hello Stuart. I’m Jenny.
STUART: Nice to meet you.
JENNY: And you

Dialogue 3
Paul introduces himself to Mo.
PAUL: Hello – you’re Mo, aren’t you?
MO: Yes, I am. And what’s your name?
PAUL: I’m Paul – pleased to meet you.
MO: Pleased to meet you too.

Dialogue 4
Rosemary wants to introduce Justine and Tim to Stuart, who doesn’t
know them.
ROSEMARY: Stuart, this is Justine.
STUART: Hello, Justine.
JUSTINE: Pleased to meet you, Stuart.
ROSEMARY: And this is Tim.
TIM: Hello, Stuart.

Dialogue 5
Justine introduces Vicki to Chris.
JUSTINE: Vicki – do you know Chris?
VICKI: I don’t think so.
JUSTINE: Chris, this is Vicki.
CHRIS: Hello Vicki.

Dialogue 6
Stuart is seeing if he can remember the names of everyone in the
room.
STUART: Now then, are you Helen?
HELEN: Yes, I am.
STUART: And is that Su by the door?
HELEN: Yes, it is.
Stuart turns to another person.
STUART: And are you Jenny?
JENNY: Yes, I am!
Stuart points to someone else.
STUART: And is she Ann?
JENNY: Yes she is! Well done!

Dialogue 7

Su is talking to Shamira in the office.
SU: Is the coffee ready?
SHAMIRA: Yes, it is.
SU: Good. Where’s the sugar?
SHAMIRA: It’s over there on the table.
Su looks for the sugar.
SU: Are you sure, Shamira?
Shamira looks as well.
SHAMIRA: Oh no – here it is, on Tim’s desk.
SU: Is Tim off today?
SHAMIRA: Yes, he is. He’s ill.
SU: Poor Tim. Coffee for two, then?
VICKI: Hello Chris. Pleased to meet you.

Dialogue 8
Brian is having trouble with names and faces.
BRIAN: Is that Gerry over there?
STUART: Yes, it is.
BRIAN: And who’s that with him?
STUART: That’s Ben.
BRIAN: And where’s Sandra?
STUART: She’s over there, by the window.
BRIAN: Oh yes – and who’s that with her?
STUART: That’s Dave.
Dialogue 9
Ben has a list of names of people in the office, but he doesn’t know
who’s who! He asks Justine to help, and she points them out as he
reads out the names.
BEN: Right. Where’s Helen?
JUSTINE: That’s her, by the door.
BEN: And Stuart?
JUSTINE: That’s him, at the computer.
BEN: And what about Gerry and Adrian?
JUSTINE: That’s them, by the coffee-machine.
BEN: And finally what about Justine?
JUSTINE: That’s me, silly!

introduce productIt is with great pride and pleasure we introduce our latest product (Fair Forever Lotion) to you.

It is indeed one of the best such products in that price band available in the market today. Our claims are based on the feedback we have received from all our clients and not biased by self-judgment.

We request you to try our product in your (centers) and we assure you that you would be more than happy with the results.

Our (Senior Sales Person) would get in touch with you to tell you more about our product in person.
Thanking You,

memperkenalkan productIt adalah dengan bangga dan senang hati kami memperkenalkan produk terbaru kami (Fair Selamanya Lotion) kepada Anda.

Ini memang salah satu produk tersebut terbaik di band harga yang tersedia di pasar saat ini. Klaim kami didasarkan pada umpan balik yang kami terima dari semua klien kami dan tidak bias oleh penilaian diri.

Kami meminta Anda untuk mencoba produk kami di Anda (pusat) dan kami menjamin Anda bahwa Anda akan lebih dari senang dengan hasilnya.

Kami (Sales Person) akan berhubungan dengan Anda untuk memberitahu lebih lanjut tentang produk kami secara pribadi.
Berterima kasih kepada Anda,


Examples and Observations:

* "Very similar to compounds are formations where one of the elements is a whole word and the other is not, as in agriculture, biotechnology, Eurodollar, technophobia, and workaholic. . . .

"Most formations of this kind involve additional elements called affixes, which in English are of two types: prefixes, occurring before the stem of a word, and suffixes, occurring after. English does not have affixes in large numbers--about fifty common prefixes and somewhat fewer common suffixes. Prefixes include dis-, mal-, ex-, and semi-, as in disinterested, malformed, ex-husband, and semi-detached. Suffixes include -ship, -ness, -ette, and -let, as in hardship, goodness, kitchenette, and booklet. Clusters of affixes can be used to build up complex words:

nation, national, nationalize, nationalization
denationalization, antidenationalization

Over half the words in English are there because of processes of this kind. And this is one reason why children's vocabulary grows so quickly once they learn some prefixes and suffixes."
(David Crystal, How Language Works. Overlook, 2006)


* "Derivational prefixes do not normally alter the word class of the base word; that is, a prefix is added to a noun to form a new noun with a different meaning. . . . Derivational suffixes, on the other hand, usually change both the meaning and the word class; that is, a suffix is often added to a verb or adjective to form a new noun with a different meaning:
adjective: dark / suffixed noun: darkness
verb: agree / suffixed noun: agreement
noun: friend / suffixed noun: friendship"
(D. Biber, et al., Longman Student Grammar of Spoken English. Longman, 2002)

Dialog 1
Vicki: Halo, saya Vicki.
HELEN: Halo, Vicki. Nama saya itu
Helen.
Vicki: Senang bertemu
Anda.
HELEN: Dan Anda.
Dialog 2
STUART: Saya Stuart.
JENNY: Halo Stuart. Aku Jenny.
STUART: Senang bertemu anda.
JENNY: Dan Anda

Dialog 3
Paulus memperkenalkan dirinya Mo
PAULUS: Halo - Anda Mo, bukan?
MO: Ya, saya. Dan apa nama Anda?
PAUL: Aku Paulus - senang bertemu Anda.
MO: Senang bertemu dengan Anda juga.

Dialog 4
Rosemary ingin memperkenalkan Justine dan Tim ke Stuart, yang tidak
mengenal mereka.
ROSEMARY: Stuart, ini Justine.
STUART: Halo, Justine.
Justine: Senang bertemu dengan Anda, Stuart.
ROSEMARY: Dan ini adalah Tim.
TIM: Halo, Stuart.

Dialog 5
Justine memperkenalkan Vicki untuk Chris.
Justine: Vicki - Anda tahu Chris?
Vicki: Saya tidak berpikir begitu.
Justine: Chris, ini Vicki.
CHRIS: Halo Vicki.

Dialog 6
Stuart melihat apakah ia dapat mengingat nama-nama semua orang di
kamar.
STUART: Nah, Anda Helen?
HELEN: Ya, saya.
STUART: Dan bahwa Su dengan pintu?
HELEN: Ya, itu.
Stuart berubah menjadi orang lain.
STUART: Dan apakah Anda Jenny?
JENNY: Ya, saya!
Stuart menunjuk ke orang lain.
STUART: Dan apakah dia Ann?
JENNY: Ya dia! Bagus!

Dialog 7

Su berbicara dengan Shamira di kantor.
SU: Apakah kopi siap?
SHAMIRA: Ya, itu.
SU: Baik. Mana gula?
SHAMIRA: Di sebelah sana di atas meja.
Su mencari gula.
SU: Apakah Anda yakin, Shamira?
Shamira terlihat juga.
SHAMIRA: Oh tidak - di sini adalah, di meja Tim.
SU: Apakah Tim dari hari ini?
SHAMIRA: Ya, dia. Dia sakit.
SU: Tim Miskin. Kopi untuk dua orang, kemudian?
Vicki: Halo Chris. Senang bertemu dengan Anda.

Dialog 8
Brian mengalami masalah dengan nama dan wajah.
BRIAN: Apakah Gerry di sana?
STUART: Ya, itu.
BRIAN: Dan siapa yang bersamanya?
STUART: Itu Ben.
BRIAN: Dan di mana Sandra?
STUART: Dia di sana, dekat jendela.
BRIAN: Oh ya - dan siapa yang bersamanya?
STUART: Itu Dave.
Dialog 9
Ben memiliki daftar nama orang-orang di kantor, tapi dia tidak tahu
siapa siapa! Dia meminta Justine untuk membantu, dan ia menunjuk mereka sebagai dia
membacakan nama-nama.
BEN: Benar. Dimana Helen?
Justine: Itu dia, di dekat pintu.
BEN: Dan Stuart?
Justine: Itu dia, di depan komputer.
BEN: Dan apa tentang Gerry dan Adrian?
Justine: Itu mereka, dengan mesin kopi.
BEN: Dan akhirnya bagaimana dengan Justine?
Justine: Itulah aku, konyol!

Senin, 20 Juni 2011

VISI MISI PENDIDIKAN PANCASILA

visi : untuk pengembangan kepribadian (pendidikan agama, dan kewarganegaraan) yaitu menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa . visi ini pada hakikatnya merupakan upaya untuk memberikan dasar2 kecakapan hidup secara sosial kepada mahasiswa yang merupakan intelektual muda sehingga tidak kehilangan jati diri sbg warga bangsa. negara dan masyarakat indonesia. sebagaimana diketahui bahwa mahasiswa merupakan warga negara yang diharapkan peranya dimasa mendatang untuk dapat melanjutkan dan dan mempertahankan eksistensi NKRI dngn karya2 nyata yg akan meningkatkan harkat martabat bangsa

MISI : membantu mahasiswa agar mewujudkan nilai2 dasar pancasila serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmunya.dengan penuh rasa tanggung jawab baik kepada sesama manusia mapun kepada tuhan ,

PANCASILA bersifat universsal yaitu kajian pancasila nilai2nya terkandung dalam masing2 sila pancasila ketuhanan , kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

PANCASILA sebagai ideologi berarti suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dancita2 mengenai sejarah manusia, masyarakat dan negara indonesia yg bersumber dari kebudayaan indonesia. Ideologi : pandangan hdup bngsa

Pancsila ideologi terbuka krna dilht dr nilai2 dasarnya . Yg berSift tetap dn tidah berubh.

Kamis, 16 Juni 2011

MAKALAH
KERATON

Tinjauan seni rupa nusantara adalah menganalisis, memahami dan meneliti seni rupa yang ada di Indonesia.

Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.
Selain itu istana Sultan Yogyakarta ini juga diselubungi oleh mitos dan mistik yang begitu kental. Filosofi dan mitologi tersebut tidak dapat dipisahkan dan merupakan dua sisi dari sebuah mata uang yang bernama keraton. Penataan tata ruang keraton, termasuk pula pola dasar landscape kota tua Yogyakarta, nama-nama yang dipergunakan, bentuk arsitektur dan arah hadap bangunan, benda-benda tertentu dan lain sebagainya masing-masing memiliki nilai filosofi dan/atau mitologinya sendiri-sendiri.

MAKALAH TANA TORAJA

Tana toraja memiliki berbagai macam hal yang perlu kita ketahui mulai dari asal-usul, sejarah, masyarakat-masyarakatnya, kebudayaannya serta kepercayaannya yang bermacam-macam dan berbeda dari daerah-daerah lain.Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran berwarna merah, hitam, dan kuning. Bahasa Toraja hanya diucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan.[21] Untuk menunjukkan kosep keagamaan dan sosial, suku Toraja membuat ukiran kayu dan menyebutnya Pa'ssura (atau "tulisan"). Oleh karena itu, ukiran kayu merupakan perwujudan budaya Toraja.
Setiap ukiran memiliki nama khusus. Motifnya biasanya adalah hewan dan tanaman yang melambangkan kebajikan, contohnya tanaman air seperti gulma air dan hewan seperti kepiting dan kecebong yang melambangkan kesuburan.

MAKALAH TAPIS LAMPUNG

Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak atau benang emas dengan sistim sulam (Lampung; "Cucuk").
Dengan demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.

PAMERAN

diskomfest adalah kegiatan pameran yang rutin diselenggarakan dua tahun sekali oleh mahasiswa DKV FSR ISI YOGYAKARTA. Acara ini pun mengundang beberapa lembaga pendidikan lain. Kegiatan ini tak sebatas pameran tetapi juga diisi diskusi (angkringan grafis) book launching, rencang-rancang, bazaar, musik dan lain-lain. Diskomfest kali ini bernama Culture Expansion sebuah tema yang berkonotasi, mendalam sebagai sebuah upaya menumbuh kembangkan sembari memberi peluang yang lebih besar kepada keterlibatan budaya lokal dalam perkembangan desain komunikasi visual.

Culture expansion yang menggempur dari berbagai celah menuntut para desainer komunikasi visual harus eling lan waspodo dalam proses mewujudkan rancanganya.
eling krena saat ini massif gempuran budaya global yang kian mempersmpit budaya plural dan membentuk paradigma baru terhadap pola kreatif insan komunikasi visual.
sebagai orang kreatif sepatutnya eling kaidah dan estetika desain komunikasi yang berwawasan nusantara.
waspada menjadi suatu upaya instropeksi ke dalam diri seutuhnya. Di lain sisi saat ini pengaruh budaya luar tak mungkin di hindari akantetapi sebagai pelaku kreatif visual tidak mudah larut dan heboh tentang hingar bingar nya keragaman budaya tersebut . Bijak dalam menyikapi pengaruhnya dan menjadikanya suatu bagian akulturasi dalam perkembangan desain komunikasi visual di indonesia, dalam koridor prinsip dan idealisme tanpa memudarkan warna budaya lokal yg YG JUSTRU MENJADI BAGIAN inspirasi dan motivasi sebagian para desainer komunikasi visual.

Culture expansion mencoba menjawab dr begitu bnyknya kegelisahandari begitu bnyknya gempuran beragam visual(itas) berbagai media. mulai dari iklan desain grafis, reklame.film,fot0grafpi, dan mash bnyk lainya yg trz dan tiada henti mempr0duksi tanda2 visual untk berbgai kpentingan k0munikasi.

Rabu, 13 April 2011

SECARA KOREOGRAFI BENTUK TARI DAPAT DIKATEGORIKAN MENJADI TIGA BAGIAN :
A. TARI TUNGGAL
B. TARI BERPASANGAN
C. TARI KELOMPOK

BENTUK TARI TUNGGAL:

Tari yang dibuat atau dirancang untuk dibawakan oleh satu orang penari. Namun demikian dapat juga tari ini dibawakan lebih dari satu orang.

TARI RETNA NGAYUDA GAYA SURAKARTA,TARI GATUTKACA GANDRUNG,TARI GAMBIRANOM,TARI PRAWIRAGUNA,TARI sari kusuma . tari bondan tani. tari bondan.menak koncar

BENTUK
TARI BERPASANGAN
Tari ini telah dirancang untuk sebuah penampilan yang memerlukan kerjasama dalam membawakan tarian sesuai dengan karakter yang dibawakan penari. Tari ini dipentaskan secara berpasangan.

cth. bambangan cakil. nawang wulan.anggodo antareja. langen asmoro

BENTUK
TARI KELOMPOK

Jenis koreografi kelompok ini dirancang secara khusus untuk dibawakan oleh lebih dari dua/tiga orang penari.

tari srimpi gaya surakarta. yogya. tari bedhaya gaya yogya surakarta


SEJARAH DAN PERIODISASI TARI DI INDONESIA


Tari sebagai seni yang bernilai tinggi telah ada sejak jaman prasejarah (Curt Casch).
PERIODE

PERIODE MASA PRA KEMERDEKAAN

B. PERIODE MASA KEMERDEKAAN

C. PERIODE MASA PASCA KEMERDEKAAN

Keberadaan Tari pada masa ini melalui tiga tahapan yaitu:

Periode Masa Pra Sejarah
Periode Masa Pengaruh Agama Hindu
Periode Masa Pengaruh Agama Islam

pra sejarah
Tari pada masa ini tercipta sebagai tari ritual, yaitu untuk upacara memanggil roh nenek moyang atau para dewa yang bertujuan supaya dibebaskan dari roh jahat yang sering mengganggu keselamatan warga masyarakat.

belian, tari hudog

Periode Masa Pengaruh Agama Hindu

Tari di Indonesia mendapat pengaruh Agama Hindu yang sangat kuat adalah di Jawa, Sunda, dan Bali. Hal ini terlihat dari ciri-ciri budaya tersebut pada materi, tema, ataupun gerak tarinya.
tari kelana topeng surakarta. tari kandangantari manuk rawa

islam

Pada masa ini, daerah yang sangat kuat mendapat pengaruh dari budaya Islam adalah daerah di kepulauan Sumatra seperti: Aceh, Sumatra Barat, Jambi, dan riau. Selain di Sumatra, tari-tarian Islam juga berkembang di daerah-daerah pantai Kalimantan, Lombok, serta di Jawa yaitu di sepanjang pesisir pantai utara.
tari saman aceh . bentuk salawatan .zapin

MASA KEMERDEKAAAN
Pada masa ini, Tari Keraton bukan sebagai milik Istana saja, tetapi di seluruh Indonesia merasa memiliki. Bersamaan dengan itu, banyak berdiri organisasi-organisasi tari di luar tembok kraton yang diprakarsai oleh para pangeran dan para abdi dalem.

PASCA KMERDEKAAN

Pada masa ini, pemerintah merintis berdirinya lembaga-lembaga pendidikan formal seni tari, yang merupakan upaya positif bagi kelangsungan kehidupan seni tari.





PENGERTIAN APRESIASI\ :
APRESIASI :

UPAYA UNTUK PENGENALAN TERHADAP OBYAK SENI KEPADA MASYARAKAT LUAS
APRESIASI BISA SECARA:
AKTIF
PASIF

APRESIASI AKTIF
Apresiasi yang melibatkan apresian dalam kegiatan tertentu

APRESIASI PASIF
dapat dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukan/pameran tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukan maupun pameran yang dilihat

SECARA GARIS BESAR WAWASAN SENI BERHUBUNGAN DENGAN TIGA HAL

SENI DENGAN ALAM

SENI DENGAN LINGKUNGAN

SENI DENGAN EKSPRESI

SENI DENGAN ALAM
Mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan karya seni

SENI DENGAN LINGKUNGAN
Memberi pesan kepada masyarakat untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya

SENI DENGAN EKSPRESI
Keduanya saling mendukung, tidak bisa dipisahkan karena di dalam seni ada ekspresi

PENGERTIAN SENI

Segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia (Ki Hajar Dewantara)

Seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan (Herbert Read).

Seni adalah ekspresi yang dikongkritkan dalam kesadaran hidup berkelompok atau bermasyarakat (Popo Iskandar).

Menu rutMenurut Keesing (Budhisantoso 1994), seni sebagai pembinaan masyarakat memiliki tujuh fungsi yaitu:
1. Sarana kesenangan dan hiburan
2. Sarana pernyataan jati diri
3. Sarana integratif
4. Sarana terapi/penyembuhan
5. Sarana pendidikan
6. Sarana pemulihan ketertiban
7. Sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis.


Sarana kesenangan dan hiburan

Seni berfungsi sebagai sarana kesenangan: melalui karya seni, orang dapat menyalurkan energinya yang berlebih untuk memberikan kesenangan pribadi.

Seni sebagai sarana hiburan: kegiatan berkesenian merupakan salah satu sarana obyektif yang dapat diikuti oleh banyak orang, karena disajikan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kenikmatan dan kepuasan jiwa bagi orang yang menikmatinya.

Sarana pernyataan jati diri

Melalui karya seni seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan pemikiran yang mencerminkan kepribadiannya secara terus terang, sehingga memperoleh pengakuan masyarakat dan bahkan tidak jarang menjadi pujaan.

Sarana integratif

Pernyataan dan perwujudan pemikiran, seorang seniman dapat disalurkan melalui karyanya untuk merangsang kepekaan pengertian masyarakat sehingga menimbulkan tanggapan emosional yang dapat menumbuhkan rasa kebersamaan yang mengikat diantara penikmatnya.

Sarana pendidikan

Sebagai sarana pendidikan seni diajarkan dan digunakan dalam dunia pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan individu.
Penelitian para ahli pendidikan seni, menunjukkan bahwa penyelenggaraan kegiatan kesenian di sekolah membantu mendorong berbagai potensi yang dimiliki para peserta belajar. Secara sendiri-sendiri maupun terintegrasi, pend. Seni yang dimasukan dalam struktur kurikulum sekolah sangat membantu tidak saja terhadap pemahaman seni dan apresiasi, tetapi juga membantu pemahaman terhadap berbagai bidang studi lainnya.

Sarana pemulihan ketertiban

Dalam berbagai peristiwa perpecahan, pertentangan dan ketegangan sosial, kegiatan seni dapat diandalkan sebagai sarana untuk memulihkan ketertiban dan persatuan masyarakat dengan pesan-pesan terselubung yang disampaikan secara indah dan memikat.
Dengan menghargai berbagai karya seni, orang belajar juga untuk menghargai berbagai perbedaan, budaya, bahasa dan kepercayaan dari orang atau kelompok masyarakat lain.

Sarana simbolik yang mengandung kekuatan magis

Karya seni yang memenuhi standard of exellent kadang mampu membangkitkan perasaan benci, cinta, gembira, sedih dan sebagainya sesuai dengan pesan-pesan terselubung yang disampaikan melalui karya-karya seni.

SENI, SECARA TEORITIS DAPAT DIBAGI MENJADI DUA BAGIAN

SENI MURNI
Seni yang dibuat tanpa mempertimbangkan kepentingan tertentu di luar fungsi atau bentuk yang ia punya.

SENI TERAPAN
Seni yang penciptaannya dirancang untuk kepentingan tertentu di luar fungsi sebenarnya

KEDUDUKAN SENI PADA MASYARAKAT MEMILIKI TIGA WILAYAH

WILAYAH KREATIF: SENIMAN

WILAYAH REKREATIF : PENGAMAT

WILAYAH APRESIATIF :PENCINTA SENI



CABANG-CABANG SENI

SENI PERTUNJUKAN
1. Seni Tari
2. Seni Musik
3. Seni Teater
SENI RUPA
1. Seni Murni
2. Seni Terapan
3. Seni Desain


Seni Pertunjukan

SENI YANG BERSIFAT VISUAL YANG BERDIMENSI RUANG DAN WAKTU.

SENI TIDAK AWET ATAU SENI SESAAT YANG AKAN LENYAP DIMAKAN WAKTU.


seni tari definisi

Gerak yang ritmis dan indah (Curt Sasch)

Gerak-gerak yang diberi bentuk secara ekpresif yang diciptakan oleh manusia untuk dapat dinikmati dengan rasa (Suzanne K. Langer)

Gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang (Corrie Hartong)

Gerak-gerak dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempunyai maksud tertentu (Pangeran Soeryodiningrat)


Keindahan bentuk dari anggota badan manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa yang harmonis (Bagong Kussudiardjo).

Ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah (RM. Soedarsono).

ELEMEN-ELEMEN SENI TARI

ELEMEN POKOK:
Gerak Tari
Ruang
Waktu

ELEMEN PENUNJANG SENI TARI:


Tata Rias dan Tata Busana
Iringan
Tempat pertunjukan
Properti
Tata Lampu

GERAK TARI

Sebuah proses perpindahan dari satu sikap tubuh yang satu ke sikap yang lain.

Gerak Tari dapat dibagi menjadi empat yaitu:
1. Gerak Murni (pure movemen)
2. Gerak Maknawi (gesture)
3. Gerak Penguat Ekspresi
4. Gerak Berpindah Tempat
Gerak Murni adalah gerak yang digarap sekedar untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu.

Gerak Maknawi adalah Gerak yang mengandung arti yang jelas.

RUANG
Ruang merupakan unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya suatu gerak

RUANG DALAM TARI ADA 2 YAITU:

Ruang Pentas
Ruang yang dibuat oleh penari/ruang imajinatif

Ruang pentas:
wujud ruang secara nyata, merupakan arena yang dilalui penari saat melakukan gerak.

Contoh:
Panggung Procenium, pendhapa lapangan, halaman rumah
Ruang yang dibuat oleh penari/Imajinatif

ruang yang langsung berhubungan dengan penari, yang batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kaki penari dalam keadaan tidak berpindah tempat

waktu
merupakan elemen yang membentuk gerak tari, biasanya berkaitan dengan panjang pendeknya sebuah tarian

Tata Rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah para penari sesuai dengan karakter.

Tata Busana adalah perlengkapan yang dikenakan dalam pentas. Busana yang baik bukan hanya sekedar berguna sebagai penutup tubuh penari, tetapi merupakan suatu penunjang keindahan ekspresi gerak penarinya.

RIAS KOREKTIF
Rias wajah untuk tujuan memperbaiki bagian wajah yang tidak sempurna
2. RIAS FANTASI
rias wajah dari hasil angan-angan/imajinasi
3. RIAS KARAKTER
Rias wajah untuk tujuan memperjelas karakter tokoh atau karakter tari

Iringan merupakan partner tari, yang pada umumnya berfungsi sebagai penguat atau pembentuk suasana
Iringan dalam tari dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Iringan Internal : iringan yang datngnya dari dalam si penari.
Iringan Eksternal: iringan yang datangnya dari luar si penari.

UNSUR-UNSUR KEINDAHAN GERAK TARI

WIRAGA
merupakan seluruh aspek gerak yang dilakukan penari dari sikap dasar tari, sesuai dengan aturan yang benar dalam tari yang dibawakan.

wirama
merupakan kesesuaian gerak dengan irama musik, penguasaan dan kepekaan rasa terhadap irama / ritme.

wirasa
merupakan ekspresi, penghayatan, dan mimik penari dalam membawakan tari sesuai dengan karakter dan suasana.